Motor bermagnet menjadi pilihan banyak orang karena performanya yang mumpuni dan perawatannya yang mudah. Di antara sekian banyak motor bermagnet, Megapro dan Tiger adalah dua nama yang cukup populer di Indonesia.
Kedua motor ini sama-sama dibekali dengan mesin berpendingin udara, namun terdapat perbedaan mendasar pada sistem magnetnya. Perbedaan tersebut memengaruhi performa, konsumsi bahan bakar, dan durabilitas motor.
Jenis Magnet
Magnet Megapro menggunakan magnet tetap berbahan ceramic, sedangkan Tiger menggunakan magnet permanen berbahan neodymium. Magnet neodymium memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan magnet ceramic.
Kekuatan Magnet
Kekuatan magnet diukur dalam satuan gauss. Semakin tinggi nilai gauss, semakin kuat magnet tersebut. Megapro memiliki kekuatan magnet sekitar 1.200 gauss, sedangkan Tiger memiliki kekuatan magnet mencapai 1.800 gauss.
Perbedaan kekuatan magnet ini berpengaruh pada medan magnet yang dihasilkan. Medan magnet yang lebih kuat pada Tiger membuatnya lebih efisien dalam menghasilkan arus listrik.
Konsumsi Bahan Bakar
Konsumsi bahan bakar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah efisiensi mesin. Magnet yang lebih kuat pada Tiger membuatnya lebih efisien dalam membangkitkan tenaga, sehingga konsumsi bahan bakarnya lebih irit dibandingkan dengan Megapro.
Berdasarkan pengujian, Tiger dengan kapasitas mesin 200 cc mampu meraih konsumsi bahan bakar hingga 40 km/liter, sedangkan Megapro dengan kapasitas mesin 160 cc hanya mampu meraih konsumsi bahan bakar sekitar 35 km/liter.
Performa
Perbedaan magnet juga memengaruhi performa motor. Magnet yang lebih kuat pada Tiger menghasilkan torsi yang lebih besar, sehingga akselerasinya lebih cepat dan tarikannya lebih responsif.
Dari sisi tenaga, Megapro dengan kapasitas mesin 160 cc menghasilkan tenaga sebesar 14,3 PS pada 8.500 rpm. Sementara itu, Tiger dengan kapasitas mesin 200 cc menghasilkan tenaga sebesar 17,2 PS pada 8.500 rpm.
Durabilitas
Magnet neodymium yang digunakan pada Tiger memiliki daya tahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan magnet ceramic pada Megapro. Magnet neodymium tidak mudah mengalami demagnetisasi, sehingga kekuatannya lebih stabil dalam jangka waktu yang lama.
Selain itu, Tiger juga memiliki stator dan rotor yang lebih besar dibandingkan dengan Megapro, sehingga lebih tahan panas dan lebih awet.
Kesimpulan
Berdasarkan perbandingan di atas, magnet pada Tiger lebih unggul dibandingkan dengan Megapro dalam hal kekuatan, efisiensi, performa, dan durabilitas. Magnet neodymium pada Tiger menghasilkan arus listrik yang lebih efisien, konsumsi bahan bakar yang lebih irit, performa yang lebih baik, dan daya tahan yang lebih tinggi.
Namun, perlu diingat bahwa pilihan motor yang tepat tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing individu. Jika Anda mencari motor bermagnet dengan performa dan efisiensi yang tinggi, maka Tiger adalah pilihan yang lebih baik. Sementara itu, jika Anda mencari motor dengan harga yang lebih terjangkau dan perawatan yang lebih mudah, maka Megapro bisa menjadi alternatif yang layak dipertimbangkan.