Press "Enter" to skip to content

Adu Hebat Noken As Tiger dan Megapro: Kupas Tuntas Perbedaannya

Mesin motor adalah bagian vital yang berperan dalam menggerakkan kendaraan. Salah satu komponen penting dalam mesin adalah noken as, yang berfungsi mengatur buka-tutup klep mesin. Dua motor legendaris dari Honda, Tiger dan Megapro, sama-sama mengandalkan noken as untuk menunjang performa mesinnya.

Namun, tahukah Anda bahwa noken as Tiger dan Megapro memiliki perbedaan yang cukup signifikan? Perbedaan ini memengaruhi karakteristik mesin kedua motor tersebut. Berikut ulasan lengkapnya:

Desain dan Material

Dari segi desain, noken as Tiger dan Megapro memiliki perbedaan bentuk dan ukuran. Noken as Tiger memiliki desain yang lebih agresif dengan profil kem yang lebih tinggi dibandingkan Megapro. Profil kem yang lebih tinggi ini memungkinkan klep membuka lebih lebar dan lebih lama, sehingga aliran gas masuk dan keluar mesin lebih besar.

Sementara itu, noken as Megapro memiliki desain yang lebih konservatif dengan profil kem yang lebih rendah. Profil kem yang lebih rendah ini membuat klep membuka lebih sempit dan lebih sebentar, sehingga aliran gas masuk dan keluar mesin lebih terbatas.

Selain desain, perbedaan juga terletak pada material yang digunakan. Noken as Tiger terbuat dari bahan baja tempa yang lebih kuat dan tahan lama, sementara noken as Megapro terbuat dari besi cor yang lebih ringan dan lebih murah.

Durasi dan LSA

Durasi dan LSA (Lobe Separation Angle) adalah dua parameter penting yang menentukan karakteristik noken as. Durasi mengacu pada periode waktu di mana klep membuka, sementara LSA mengacu pada sudut antara dua puntir noken as.

Durasi noken as Tiger lebih panjang dibandingkan Megapro, yaitu sekitar 270 derajat untuk noken as masuk dan 280 derajat untuk noken as buang. Durasi yang lebih panjang ini membuat klep membuka lebih lama, sehingga aliran gas masuk dan keluar mesin lebih besar.

BACA JUGA  Velg NMax Lama Vs Baru: Mana yang Lebih Ciamik?

Sebaliknya, LSA noken as Megapro lebih sempit dibandingkan Tiger, yaitu sekitar 105 derajat untuk noken as masuk dan 110 derajat untuk noken as buang. LSA yang lebih sempit membuat klep membuka lebih cepat dan menutup lebih cepat, sehingga aliran gas masuk dan keluar mesin lebih terbatas.

Pengaruh pada Performa Mesin

Perbedaan desain, material, durasi, dan LSA antara noken as Tiger dan Megapro berdampak pada karakteristik performa mesin kedua motor tersebut.

Noken as Tiger yang lebih agresif menghasilkan peningkatan tenaga dan torsi pada putaran mesin tinggi. Karakter mesin yang dihasilkan lebih galak dan bertenaga saat dipacu pada kecepatan tinggi. Namun, pada putaran mesin rendah, tenaga dan torsi Tiger cenderung berkurang karena aliran gas masuk dan keluar yang lebih terbatas.

Di sisi lain, noken as Megapro yang lebih konservatif menghasilkan tenaga dan torsi yang lebih merata di seluruh rentang putaran mesin. Karakter mesin yang dihasilkan lebih halus dan responsif saat digunakan untuk berkendara harian atau touring. Namun, pada putaran mesin tinggi, tenaga dan torsi Megapro cenderung berkurang karena aliran gas masuk dan keluar yang lebih terbatas.

Aplikasi dan Rekomendasi

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa noken as Tiger lebih cocok untuk aplikasi balap atau performa tinggi, di mana tenaga dan torsi pada putaran mesin tinggi lebih diprioritaskan. Sementara itu, noken as Megapro lebih cocok untuk aplikasi harian atau touring, di mana tenaga dan torsi yang merata di seluruh rentang putaran mesin lebih dibutuhkan.

Bagi pemilik Tiger yang ingin meningkatkan performa mesin, mengganti noken as dengan profil yang lebih agresif dapat menjadi pilihan. Namun, perlu diingat bahwa mengganti noken as juga harus diikuti dengan penyesuaian komponen mesin lainnya, seperti karburator atau ECU, agar mesin dapat bekerja secara optimal.

BACA JUGA  Kopling Kanan vs Kiri: Apa Bedanya dan Mana yang Tepat untuk Anda?

Sementara itu, bagi pemilik Megapro yang ingin mendapatkan karakter mesin yang lebih bertenaga pada putaran mesin tinggi, mengganti noken as dengan profil yang lebih agresif juga merupakan opsi yang bisa dipertimbangkan. Namun, perlu diperhatikan bahwa mengganti noken as pada Megapro memerlukan modifikasi mesin yang lebih ekstensif dibandingkan Tiger, karena desain mesin Megapro yang lebih sederhana.

Kesimpulan

Noken as Tiger dan Megapro memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam hal desain, material, durasi, dan LSA. Perbedaan ini memengaruhi karakteristik performa mesin kedua motor tersebut. Noken as Tiger lebih cocok untuk aplikasi balap atau performa tinggi, sementara noken as Megapro lebih cocok untuk aplikasi harian atau touring. Pemilihan noken as yang tepat bergantung pada kebutuhan dan preferensi pengendara.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *