Press "Enter" to skip to content

Kelistrikan Yamaha Mio: AC atau DC?

Yamaha Mio dikenal memiliki sistem penerangan lampu tipe AC. Namun, bagi pengguna yang ingin mengaplikasikan lampu HID (High Intensity Discharge), seringkali aki pada skuter berkapasitas 113 cc ini menjadi tekor. Hal ini disebabkan karena arus pengisian aki dari kiprok yang belum tentu kuat dan stabil untuk menyuplai arus besar yang dibutuhkan oleh sistem lampu HID. Oleh karena itu, banyak yang merekomendasikan untuk mengubah sistem kelistrikan menjadi DC.

Mengubah Kelistrikan Yamaha Mio Menjadi DC

Proses pengubahan kelistrikan Yamaha Mio menjadi DC dapat dilakukan dengan mengganti kiprok Yamaha Mio dengan kiprok Honda Tiger. Namun, perlu diperhatikan secara teliti rangkaian yang ada pada kiprok Tiger yang memiliki lima terminal kabel. Dengan penggantian ini, sistem kelistrikan akan menjadi fullwave, yang berarti arus listrik menjadi lebih stabil dan tidak akan membuat aki cepat tekor.

Selain itu, untuk memastikan pengisian aki tidak tekor, bisa juga ditambahkan regulator tambahan seperti bikinan VRT (Violeta Rumble Team). Regulator ini berfungsi untuk mengatur dan meregulasi pengisian serta sistem charging pada motor.

Dengan pemasangan rangkaian kabel yang benar dan penambahan part seperti regulator, kebutuhan listrik pada Yamaha Mio dapat terpenuhi dengan baik. Sehingga, tidak ada lagi istilah aki tekor karena sistem kelistrikan yang sudah diubah menjadi DC.

Kesimpulan

Bagi pemilik Yamaha Mio yang ingin meningkatkan stabilitas sistem kelistrikan terutama saat menggunakan lampu HID, mengubah sistem kelistrikan dari AC ke DC adalah solusi yang tepat. Dengan perubahan ini, diharapkan masalah aki tekor dapat dihindari dan penggunaan lampu HID dapat berfungsi dengan optimal.

Untuk informasi lebih lanjut tentang cara mengubah kelistrikan Yamaha Mio menjadi DC, Anda bisa mengunjungi sumber ini.

BACA JUGA  Per Sentri Aerox 155 Original: Mengungkap RPM dan Performanya

Be First to Comment