Lompat tinggi adalah salah satu cabang olahraga atletik yang menuntut kemampuan melompat tinggi di atas mistar yang dipasang pada dua tiang. Selama bertahun-tahun, teknik lompat tinggi berkembang dengan munculnya berbagai metode, termasuk teknik straddle dan flop. Namun, baru pada tahun 1980-an, sebuah teknik baru yang revolusioner diperkenalkan dan mengubah permainan selamanya: Ninja Super Kips.
Asal Mula Ninja Super Kips
Ninja Super Kips diciptakan oleh seorang pelatih lompat tinggi Polandia bernama Wladyslaw Kozakiewicz pada awal 1980-an. Kozakiewicz terinspirasi oleh teknik yang digunakan oleh seniman bela diri ninja Jepang, yang dikenal dengan gerakan cepat dan akrobatik mereka. Teknik ini melibatkan penggunaan lengan untuk mendorong secara eksplosif dari mistar, yang memberikan tambahan dorongan ke atas.
Teknik Ninja Super Kips
Teknik Ninja Super Kips memecah proses lompatan tinggi menjadi tiga fase utama:
- Take-off: Pelompat berlari mendekati mistar pada sudut tertentu dan menanamkan kaki take-off mereka tepat di depannya.
- Swing-up: Saat pelompat mengayunkan kaki bebas mereka ke atas, mereka secara bersamaan menarik lengan mereka ke bawah. Gerakan ini menciptakan momentum ke atas dan menggerakkan tubuh ke arah mistar.
- Kips: Pada titik tertinggi ayunan, pelompat menggunakan lengan mereka untuk mendorong secara eksplosif dari mistar, memberikan dorongan ke atas tambahan dan memungkinkan mereka melewati mistar.
Keuntungan Ninja Super Kips
Dibandingkan dengan teknik lompat tinggi lainnya, Ninja Super Kips menawarkan beberapa keunggulan:
- Ketinggian yang Lebih Tinggi: Teknik ini memungkinkan pelompat untuk mencapai ketinggian yang lebih tinggi berkat dorongan tambahan yang dihasilkan oleh kip.
- Waktu Melayang di Udara yang Lebih Lama: Gerakan ke atas yang diciptakan oleh kip memberikan waktu mengudara yang lebih lama, memungkinkan pelompat untuk mengoreksi posisi tubuh mereka dan membersihkan mistar dengan lebih mudah.
- Efisiensi Energi: Dengan menggunakan lengan sebagai pendorong, Ninja Super Kips menghemat energi dibandingkan teknik lain yang berfokus pada kaki saja.
- Keserbagunaan: Teknik ini dapat diajarkan kepada pelompat dari berbagai kemampuan dan ukuran tubuh.
Peluncuran Ninja Super Kips
Ninja Super Kips pertama kali dipamerkan kepada dunia pada Kejuaraan Eropa Atletik 1983, di mana atlet Polandia Jacek Wszola memecahkan rekor dunia baru dengan lompatan setinggi 2,35 meter menggunakan teknik baru ini. Keberhasilan Wszola memicu revolusi dalam lompat tinggi, dan Ninja Super Kips dengan cepat diadopsi oleh pelompat di seluruh dunia.
Evolusi Ninja Super Kips
Sejak diperkenalkannya, Ninja Super Kips terus berkembang dan disempurnakan. Pelatih dan atlet telah bereksperimen dengan berbagai variasi teknik ini, seperti penggunaan pijakan yang lebih panjang dan waktu take-off yang berbeda. Modifikasi ini telah mengarah pada peningkatan ketinggian dan konsistensi yang dicapai oleh pelompat menggunakan Ninja Super Kips.
Legenda dan Rekor Ninja Super Kips
Teknik Ninja Super Kips telah menghasilkan beberapa legenda lompat tinggi, termasuk:
- Javier Sotomayor (Kuba): Sotomayor memegang rekor dunia saat ini dengan lompatan setinggi 2,45 meter, yang dicapai menggunakan Ninja Super Kips.
- Stefan Holm (Swedia): Holm adalah pelompat tinggi Olimpiade dua kali yang menggunakan Ninja Super Kips untuk meraih medali emas pada Olimpiade Athena 2004.
- Mutaz Essa Barshim (Qatar): Barshim adalah juara dunia tiga kali yang dikenal dengan gaya lompatan Ninja Super Kips yang tinggi dan efisien.
Kesimpulan
Ninja Super Kips telah merevolusi lompat tinggi, memungkinkan atlet untuk mencapai ketinggian yang belum pernah terlihat sebelumnya. Teknik ini telah menjadi standar emas dalam lompat tinggi dan terus diadaptasi dan disempurnakan oleh pelatih dan atlet dalam mengejar lompatan yang lebih tinggi dan lebih mengesankan. Dari asal-usulnya yang sederhana hingga statusnya sebagai teknik dominan saat ini, Ninja Super Kips akan selamanya tercatat dalam sejarah olahraga lompat tinggi.
Be First to Comment