Press "Enter" to skip to content

Sensor RPM Vixion Old, Panduan Lengkap Deteksi Putaran Mesin

Sensor RPM (Rotation Per Minute) memainkan peran penting dalam sistem pengapian sepeda motor. Pada Vixion generasi lama (old), sensor ini bertugas mendeteksi putaran mesin dan meneruskan informasinya ke CDI (Capacitor Discharge Ignition) untuk mengatur waktu pengapian.

Ketidaknormalan pada sensor RPM dapat berakibat pada masalah pengapian, seperti putaran mesin tidak stabil, mesin brebet, bahkan mogok. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara kerja dan perawatan sensor RPM Vixion old agar performa motor tetap optimal.

Cara Kerja Sensor RPM Vixion Old

Sensor RPM Vixion old bekerja berdasarkan prinsip efek Hall. Pada bagian dalam sensor terdapat magnet permanen dan sensor Hall Effect. Saat rotor magnet (bagian dari mesin) berputar, medan magnet yang dihasilkan akan berubah, yang kemudian dideteksi oleh sensor Hall Effect.

Perubahan medan magnet tersebut menghasilkan sinyal pulsa listrik yang dikirim ke CDI. CDI kemudian membandingkan sinyal ini dengan waktu pengapian yang telah terprogram dan mengatur waktu pengapian sesuai kebutuhan.

Jenis Sensor RPM Vixion Old

Pada Vixion old, terdapat dua jenis sensor RPM yang digunakan:

– Sensor RPM Jenis Kopel (Speed Sensor): Terpasang pada poros output transmisi dan mendeteksi putaran mesin melalui roda gigi kopel. Biasanya memiliki 2 atau 3 kabel.

– Sensor RPM Jenis Pulser (Pulse Generator): Terpasang pada tutup magnet (magnet rotor) dan mendeteksi putaran mesin melalui perubahan medan magnet. Biasanya memiliki 2 kabel.

Gejala Kerusakan Sensor RPM Vixion Old

Beberapa gejala yang mengindikasikan kerusakan sensor RPM meliputi:

  • Putaran mesin tidak stabil atau brebet
  • Mesin mogok atau sulit dihidupkan
  • Lampu indikator Malfunction Indicator Lamp (MIL) menyala
  • Konsumsi bahan bakar meningkat

Cara Mendiagnosis Kerusakan Sensor RPM Vixion Old

Untuk mendiagnosis kerusakan sensor RPM, dapat dilakukan langkah-langkah berikut:

BACA JUGA  Penyebab Motor Aerox Tidak Bisa Distarter

– Pemeriksaan Visual: Periksa kabel sensor apakah ada yang putus atau sobek. Periksa juga konektor sensor apakah terpasang dengan baik.

– Pengujian Menggunakan Multimeter:

  • Hubungkan multimeter (posisi Ohmmeter) ke terminal kabel sensor.
  • Putar kunci kontak ke posisi "ON" dan periksa nilai resistansi.
  • Sensor RPM jenis Kopel: Resistansinya harus sekitar 400-600 Ohm.
  • Sensor RPM jenis Pulser: Resistansinya harus menunjukkan perubahan nilai saat rotor magnet berputar.

Cara Mengganti Sensor RPM Vixion Old

Penggantian sensor RPM Vixion old dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Alat yang Dibutuhkan:

  • Kunci pas 10 mm
  • Obeng plus (+)
  • Kunci torsi (opsional)

Langkah-langkah:

  1. Lepaskan penutup samping mesin.
  2. Lepaskan kabel busi dari busi.
  3. Lepaskan baut pengikat sensor RPM menggunakan kunci pas 10 mm.
  4. Tarik sensor RPM keluar dari posisinya.
  5. Bersihkan dudukan sensor dan oleskan sedikit gemuk.
  6. Masukkan sensor RPM baru ke dalam posisinya.
  7. Kencangkan baut pengikat menggunakan kunci torsi dengan torsi 4,5 Nm (opsional).
  8. Pasang kembali kabel busi.
  9. Pasang penutup samping mesin.

Perawatan Sensor RPM Vixion Old

Untuk menjaga sensor RPM tetap berfungsi dengan baik, lakukan perawatan sebagai berikut:

  • Periksa dan bersihkan kabel sensor secara berkala.
  • Pastikan konektor sensor terpasang dengan baik.
  • Ganti sensor secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan atau saat mengalami kerusakan.

Dengan perawatan yang tepat, sensor RPM Vixion old dapat berfungsi dengan optimal dan memastikan performa motor tetap prima.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *